menu

Jumat, 02 Desember 2016

sikap terbuka dan mawas diri


SIKAP TERBUKA DAN MAWAS DIRI
1.      Pengertian Sikap Terbuka
     Terbuka merupakan perwujudan dari sikap jujur, rendah hati, adil, serta mau menerima pendapat/masukan dr oranglain. Orang yg bersika terbuka menunjukkan kebesaran hati. Ia dg lapang dada akan menerima masukan dr oranglain, termasuk jg ketidaksenangan/pun keraguan trhdp dirinya. Untuk mengenali kekurangan diri kita, butuh perhatian dr orang lain. Mereka bisa teman kita, saudara, bahkan orang yg belum kita kenal. Dari perantaraan oranglain itulah bisa jadi kita dibukakan pintu hidayah dari ALLAH swt.
2.      Ciri-ciri orang sikap terbuka

a.       Tidak malu-malu mengubah keyakinannya/pendapatnya jika terbukti salah.
b.      Terbuka untuk mencari informasi dari berbagai sumber sehingga terhindar dari kekeliruan.
c.       Lebih mementingkan materi/pendapat yang disampaikan dari pada yang menyampaikannya.
d.      Mampu melihat sesuatu secara jujur karena tidak bersikap keras kepala & e. tertutup.
e.       Mudah menerima sesuatu asalkan cukup bukti dan objektif.
                                                      
3.      Pengertian Mawas Diri
Mawas diri  menurut kamus Beasar Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur, instropeksi, kita harus mawas diri agar kita jangan membuat kesalahan yang sama.
Mawas diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah di ambil. Secara teknis psikiologis usaha tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan. Orang jawa sering berbicara tentang mawas diri dan berusaha pula untuk mempraktikkannya guna mendapatkan jawaban atas persoalan yang di hadapinya yakni apakah suatu perbuatan yang di lakukannya, suatu tindakan yang di ambilnya secara moral dapat di benarkan dan dapat di pertanggungjawabkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi pertama, Mawas Diri adalah suatu yang menjadi teladan atau pelajaran juga sebagai suatu yang membayangkan perasaan yaitu isi hati dan keadaan batin.
Contoh perilaku mawas diri adalah bisa menempatkan Diri saat bergaul dengan semua orang dan bertidak dengan hati hati demi keyamanan dan keamanan kita sendiri. Misalnya, kita berkata harus berhati-hati dan ditelaah lagi, pantas atau tidak aku bilang begini begitu?
Manfaat atau dampak dari perilaku mawas diri adalah Kita dapat bercermin terhadap semua yang kita lakukan, Kita akan lebih dihargai oleh orang lain, Kita menjadi orang yang rendah hati.
Orang yang mawas diri setidaknya di buktikan dalam dua hal, yaitu:
a.       rajin mengevaliasi diri sendiri
   Kemampuan seseorang untuk mengevaluasi diri akan membentuk kepribadian yang lebih baik.
b.      Bersedia bercermin kepada sikap orang lain
Kita belajar dari orang lain dan memahami sifat-sifatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar