Perilaku Persatuan dan Kerukunan dalam Kehidupan
Sehari-hari
Penerapan perilaku persatuan dan kerukunan dalam
kehidupan sehari-hari dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :
1. Kerukunan Umat
Seagama
Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh
Allah bukan hanya untuk bangsa arab saja, melainkan untuk seluruh manusia dan
menjadi rahmat bagi seluruh alam. Firman Allah :
“Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya
Aku adalah utusan Allah kepadamu semua” (Q.S. Al A’rof {7} : 158 )
Dalam perkembanganya, agama Islam
diterima oleh masyarakat yang berbeda suku, bangsa dan budaya. perberbedaan
pengetauan dan pemahaman masing-masing suku dan bangsa, mendorong munculnya
beberapa aliran dalam agama. Dalam bidang figh terdapat empat madzhab yang
sangat populer yaitu ; madzab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali. Keempat
madzhab tersebut masing-masing mempunyai banyak pengikutnya, termasuk bangsa
Indonesia. Dalam aqidah terdapat aliran Jabariyah, qodariyah dan Asy’ariyah,
dalam organisasi kemasyarakatan Islam ada Nahdlotul Ulama’, Muhamadiyah, Persis
dan lain sebagainya. Perbedaan paham tersebut adalah merupakan dinamika umat
Islam, sehingga islam benar-benar menjadi rahmatan lil ’alamin. Perbedaan paham
bukan menjadi penyebab permusuhan dan perpecahan umat. Rasulullah SAW telah
bersabda yang artinya “ perbedaan pendapat pada umat-Ku hendaknya menjadi
rahmat”. Dan Allah SWT berfirman :
“ Sesungguhnya (agama Tauhid) Ini adalah agama
kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah Aku.” ( Q.S.
Al Anbiya’ {21} : 92 ).
2. Kerukunan Antar Umat
Beragama
Toleransi antar umat beragama telah
diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW kepada para shahabat dan seluruh
umat-Nya. Misalnya pada masa selesai perang badar, pasukan muslim telah
berhasil menawan pasukan kafir, banyak para shahabat yang menginginkan tawanan
tersebut dibunuh, namun kebijakan Rasul berbeda justru Rasul meminta agar
tawanan-tawanan perang itu dibebaskan.
Agama Islam membolehkan umatnya
untuk berhubungan dengan pemeluk agama lain, bahkan toleransi antar umat beragama
sangat dianjurkan oleh Rosulullah SAW. Batasan toleransi antar umat beragama
yang dianjarkan oleh Rosul SAW adalah dalam batasan mu’amalah, yaitu hubungan
kerjasama dalam hal kemanusiaan. Sedangkan toleransi yang menyangkut dalam hal
ibadah dan aqidah Islam secara tegas melarangnya. Firman Allah :
Artinya :
1). Katakanlah: "Hai
orang-orang kafir,
2). Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah.
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan
yang Aku sembah.
4). Dan Aku tidak pernah menjadi
penyembah apa yang kamu sembah,
5). Dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah.
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku." (Q.S. Al Kafirun {109} : 1 – 6 ).
3. Kerukunan Umat
Beragama dengan Pemerintah
Menurut istilah agama Islam
pemerinth disebut ulil amri (yang memiliki kekuasaan atau mengurusi). Menurut
ahli tafsir ulil amri adalah orang-orang yang memegang kekuasaan diantara
mereka (umat Islam), yang meliputi pemerintah, penguasa, alim ulama dan
pemimpin lainnya.
Islam mengajarkan kepada umatnya, bahwa mentaati pemerintah nilainya sama dengan mentaati Allah dan Rasulnya. Firman Allah :
Islam mengajarkan kepada umatnya, bahwa mentaati pemerintah nilainya sama dengan mentaati Allah dan Rasulnya. Firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu……” (Q.S.
An Nisa’ {4} : 59).
Ayat tersebut mewajibkan setiap umat
Islam wajib patuh kepada pemerintah, patuh pada peraturan perundangan yang
telah ditetapkan oleh pemerinatah, selama peraturan tersebut sesuai dengan
prinsip-prinsip ajaran agama. Tetapi jika terdapat peraturan yang tidak sejalan
dengan prinsip ajaran agama, umat Islam wajib mengingatkan dengan cara-cara
yang baik dan bijaksana.
4. Hikmah persatuan dan kerukunan
a. Hidup menjadi
damai dan sejahtera
b. Menambahkan sikap saling menghormati dan
menghargai
c. Tumbuh rasa
aman dalam diri setiap orang karena tidak memiliki musuh
d. Mendorong kemajuan masyarakat
e. Dengan
persatuan dan kesaatuan bangsa menjadi kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar